Oleh: Suirman, S.Pd (Mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Jambi)
Perkembangan teknologi saat ini berlangsung dengan cepat. Banyak perubahan di sekitar kita yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Salah satu aspek kehidupan yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi adalah dunia pendidikan. Pendidikan telah mengalami kemajuan dan beralih dari metode konvensional ke pendidikan berbasis digital. Perubahan ini terutama terlihat pada abad ke-20. Guru dan siswa saat ini telah banyak menggunakan teknologi, seperti komputer dan internet, sebagai alat pembelajaran.
Pendidikan yang efektif adalah proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan mudah, menyenangkan, dan mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, pendidik seperti dosen, guru, instruktur, dan pelatih harus meningkatkan efektivitas pembelajaran agar dapat memberikan manfaat yang optimal. Di era pandemi COVID-19, teknologi menjadi kebutuhan mendesak dalam bidang pendidikan yang digunakan oleh seluruh masyarakat dunia.
Guru dan peserta didik harus lebih terampil dalam bidang teknologi karena proses belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun tidak dapat bertemu secara langsung. Situasi pandemi Covid 19 memaksa guru dan masyarakat untuk terbiasa dengan teknologi. Mereka harus mengurangi pertemuan karena penyebaran virus. Teknologi menjadi alat untuk mengatasi ketertinggalan dalam dunia pendidikan. Virus dapat membunuh manusia, tetapi tidak dapat membunuh masa depan pendidikan anak-anak kita. Awalnya, guru berpikir keras tentang bagaimana cara untuk mentransfer ilmu mereka tanpa bertemu langsung dengan siswa.
Dengan teknologi yang luar biasa hebat saat ini, proses belajar mengajar dapat dilakukan secara jarak jauh atau daring melalui Video Conference dan Learning Management System Online (LMS). Penting bagi seorang guru untuk membahas peran pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran dan pengembangan diri. Hal ini dikarenakan tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila siswa termotivasi untuk mengembangkan diri dan berperan aktif, seperti yang telah dibahas dalam banyak referensi. Adanya cabang ilmu teknologi pendidikan yang fokus pada media pembelajaran dan kurikulum sangatlah penting untuk mendukung efektivitas proses pembelajaran dan mencapai tujuan pengajaran secara optimal. Dengan mengembangkan program pembelajaran, diharapkan pendidik dapat dengan mudah dan efektif menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini akan meningkatkan motivasi belajar siswa/mahasiswa dan membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran secara lebih efektif.
Dampak yang signifikan dapat dirasakan oleh sekolah melalui transformasi teknologi yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim. Hingga saat ini, lebih dari 1,6 juta guru telah memanfaatkan platform Merdeka Mengajar untuk mengembangkan diri secara mandiri sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing. Selain itu, terdapat 3.500 komunitas belajar yang aktif diikuti oleh para guru, dan telah terkumpul lebih dari 55 ribu produk pembelajaran mandiri yang dibuat oleh para guru. Oleh karena itu, kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagai sarana pembelajaran diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kurangnya perkembangan kreativitas dalam pembelajaran baik bagi peserta didik maupun guru di sekolah. Hal ini sangat memungkinkan untuk diterapkan dalam pembelajaran di sekolah karena hampir semua sekolah saat ini dilengkapi dengan komputer. Selain itu, masyarakat dewasa ini juga banyak yang memiliki komputer atau notebook sehingga memungkinkan untuk mengembangkan program pembelajaran berbasis ICT, CD/DVD, dan media interaktif. Bahkan hampir semua sekolah saat ini memiliki komputer. Selanjutnya, penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan media interaktif ini dapat lebih efektif, efisien, dan menarik bagi peserta didik. Dalam hal ini, diperlukan pendidik yang memiliki kreativitas, profesionalisme, aktif, dan mampu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran.
Tujuannya adalah agar guru dapat memanfaatkan keunggulan komputer untuk kepentingan pembelajaran. Pembangunan yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini sangat membutuhkan individu yang kreatif dan memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam ilmu dan teknologi. Salah satu syarat untuk mencapai kemampuan tinggi dalam bidang tersebut adalah memiliki kecerdasan dan kreativitas yang tinggi. Kreativitas dapat membantu seseorang menjadi lebih maju. Ide inovatif yang muncul dari kreativitas diharapkan dapat membantu dalam memecahkan berbagai masalah dalam berbagai bidang pembangunan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa dan negara sangat bergantung pada produk kreatif yang dihasilkan oleh warganya. Tanpa kreativitas, suatu bangsa akan selalu tertinggal, oleh karena itu kreativitas harus menjadi gerakan nasional.
Transformasi teknologi sebagai salah satu kemudahan dalam pembelajaran di era 4.0 adalah suatu keharusan. Namun, dalam praktiknya, masih terdapat beberapa daerah di Indonesia yang belum mampu menerapkan teknologi secara penuh. Terdapat juga banyak guru yang belum sepenuhnya menguasai teknologi, terutama bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun. Kendala yang dihadapi dalam penggunaan teknologi antara lain adalah faktor usia dan minimnya sarana dan prasarana. Banyak sekolah yang belum memiliki komputer dan akses internet, bahkan di luar pulau Jawa masih banyak daerah yang belum teraliri listrik. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah agar teknologi dapat dimanfaatkan secara merata untuk mendukung kemajuan pendidikan di seluruh Indonesia.
